Pendidikan Karakter pada anak, Membangun Etika dan Tanggung Jawab - Portal Masyarakat

Menu Nav

    Social Items

ilustrasi pendidikan karakter (pexels.com)
ilustrasi pendidikan karakter (pexels.com)

PORTAL MASYARAKAT - Pendidikan Karakter pada anak, Membangun Etika dan Tanggung Jawab.

Di beberapa sekolah, struktur pendidikan karakter adalah bagian dari kurikulum, tepat di samping membaca, menulis, dan matematika.

Sekolah berusaha untuk menanamkan nilai-nilai integritas, rasa hormat, tanggung jawab, keadilan, kejujuran, kepedulian, dan rasa nasionalisme pada siswa mereka untuk memperkuat sikap sosial di sekolah maupun di masyarakat.

Namun membangun karakter anak tidak cukup jika hanya di lingkungan sekolah.
Kualitas karakter berkembang melalui interaksi keluarga, sekolah, pengaruh masyarakat, emosional, pengalaman, dan pilihan anak.

Orang tua memiliki banyak kesempatan dan sarana untuk membangun karakter anak-anaknya.
Sebuah kebanggaan dan kepuasan jika melihat anak-anak Anda tumbuh menjadi orang yang berintegritas dan penuh kasih sayang.

Jadilah Model Peran

Orang tua yang menunjukkan kualitas karakter yang baik dengan kuat mentransmisikan karakternya kepada anak-anak mereka.

Sebuah pilihan dan tindakan yang penting untuk menjadi orang yang berkarakter baik.
Jika Anda jujur, dapat dipercaya, adil, penuh kasih sayang, hormat, dan bersikap baik pada keluarga dan lingkungan, anak-anak Anda akan melihat ini dan menirunya dalam bersosialisasi.

Mereka juga akan melihat bahwa perilaku ini membawa rasa sukacita, kepuasan, dan kedamaian bagi keluarga mereka.

Dalam bukunya tentang perkembangan moral pada anak, psikolog Michele Borba mengajarkan bahwa langkah pertama adalah empati.

Empati dalam hubungan orangtua-anak memungkinkan kita untuk mengajarkan semua nilai karakter kepada anak-anak.

Ketika anak-anak Anda merasa bahwa Anda memahami dan sangat peduli dengan mereka, mereka memiliki motivasi intrinsik untuk mempelajari pelajaran tentang empati, kasih sayang dan karakter lainya yang Anda bagikan.


Gunakan Momen sebagai contoh untuk Membangun Karakter anak

Anak-anak juga perlu belajar bahwa ketika mereka melanggar etika, anda akan menerapkan konsekuensi dengan adil. Strategi disiplin yang efektif membantu Anda menggunakan momen-momen yang dapat diajarkan untuk membangun karakter. Selalu ambil kesempatan untuk menjelaskan mengapa perilaku anak Anda salah ketika Anda mengoreksinya. Biasakan mengidentifikasi dalam pikiran Anda sendiri nilai yang ingin Anda ajarkan kepada anak berdasarkan perilaku tertentu.
Pilih konsekuensi yang tepat untuk mengajarkan nilai itu.

Salah satu konsekuensi alami yang dapat Anda gunakan adalah menebus kesalahan.
Misalnya, ketidakjujuran paling baik diselesaikan ketika Anda mengaku dan bertanggung jawab.

Terkadang permintaan maaf setelah melakukan kesalahan sudah cukup, di lain waktu Anda harus mengambil tindakan untuk memperbaiki perbuatan yang salah (misalnya, mengembalikan mainan yang di "pinjaman" dari teman atau saudara).

Instruksi yang singkat dan tegas dapat Anda terapkan untuk membantu anak-anak belajar dari konsekuensi dan disiplin : "Dalam keluarga ini, kita percaya pada kejujuran.

Apakah benar kamu mengambil mobil adi dan berpura-pura tidak melakukannya? Maukah kamu bersikap jujur dan mengembalikanya?

Ceritakan tentang pengalaman dan kisah Kehidupan

Orang tua dan guru menggunakan cerita untuk mengajarkan pelajaran moral jauh sebelum buku ditemukan.
Saat Anda menceritakan kisah hidup Anda dan dunia di sekitar Anda, Anda menyampaikan pelajaran tentang nilai dan etika kepada anak-anak Anda.

Dan saat Anda mendiskusikan cerita yang Anda lihat di sekitar Anda (di TV, di buku, di media), Anda memperkuat nilai-nilai etika pada anak.
Sastra anak-anak dipenuhi dengan buku-buku hebat yang menggambarkan nilai-nilai penting, seperti yang disampaikan dalam daftar American Academy of Pediatrics.

Ketika Anda mendengarkan dan menanggapi cerita anak-anak Anda tentang sekolah dan teman-temanya, Anda dapat membantu mereka memikirkan hal yang benar untuk dilakukan.
Perhatikan anak-anak Anda mendengarkan cerita yang Anda ceritakan kepada orang dewasa lainnya.
Beri Kesempatan anak untuk Berlatih

Anak-anak akan mempraktikkan apa yang mereka pelajari secara alami.
Hal ini juga berlaku dalam pembelajaran karakter.
Anak-anak dapat belajar secara perwakilan ketika mereka melihat pembangunan karakter dalam tindakan dan belajar secara langsung ketika mereka mendengar pelajaran dalam nilai-nilai.

Mereka juga membutuhkan pengalaman langsung untuk mengetahui arti sebenarnya dari pendidikan karakter itu sendiri.

Ketika anak Anda memiliki kesempatan untuk membuat keputusan (misalnya, harus memilih di antara dua teman), bantu dia mengambil tindakan etis dan lihat hasil positifnya dalam kehidupan sehari-harinya.

Anda juga dapat menemukan cara untuk terlibat dalam aksi sosial dan komunitas yang dapat diakses oleh anak-anak Anda.


PORTAL MASYARAKAT

iklan banner

Baca Juga

Pendidikan Karakter pada anak, Membangun Etika dan Tanggung Jawab

ilustrasi pendidikan karakter (pexels.com)
ilustrasi pendidikan karakter (pexels.com)

PORTAL MASYARAKAT - Pendidikan Karakter pada anak, Membangun Etika dan Tanggung Jawab.

Di beberapa sekolah, struktur pendidikan karakter adalah bagian dari kurikulum, tepat di samping membaca, menulis, dan matematika.

Sekolah berusaha untuk menanamkan nilai-nilai integritas, rasa hormat, tanggung jawab, keadilan, kejujuran, kepedulian, dan rasa nasionalisme pada siswa mereka untuk memperkuat sikap sosial di sekolah maupun di masyarakat.

Namun membangun karakter anak tidak cukup jika hanya di lingkungan sekolah.
Kualitas karakter berkembang melalui interaksi keluarga, sekolah, pengaruh masyarakat, emosional, pengalaman, dan pilihan anak.

Orang tua memiliki banyak kesempatan dan sarana untuk membangun karakter anak-anaknya.
Sebuah kebanggaan dan kepuasan jika melihat anak-anak Anda tumbuh menjadi orang yang berintegritas dan penuh kasih sayang.

Jadilah Model Peran

Orang tua yang menunjukkan kualitas karakter yang baik dengan kuat mentransmisikan karakternya kepada anak-anak mereka.

Sebuah pilihan dan tindakan yang penting untuk menjadi orang yang berkarakter baik.
Jika Anda jujur, dapat dipercaya, adil, penuh kasih sayang, hormat, dan bersikap baik pada keluarga dan lingkungan, anak-anak Anda akan melihat ini dan menirunya dalam bersosialisasi.

Mereka juga akan melihat bahwa perilaku ini membawa rasa sukacita, kepuasan, dan kedamaian bagi keluarga mereka.

Dalam bukunya tentang perkembangan moral pada anak, psikolog Michele Borba mengajarkan bahwa langkah pertama adalah empati.

Empati dalam hubungan orangtua-anak memungkinkan kita untuk mengajarkan semua nilai karakter kepada anak-anak.

Ketika anak-anak Anda merasa bahwa Anda memahami dan sangat peduli dengan mereka, mereka memiliki motivasi intrinsik untuk mempelajari pelajaran tentang empati, kasih sayang dan karakter lainya yang Anda bagikan.


Gunakan Momen sebagai contoh untuk Membangun Karakter anak

Anak-anak juga perlu belajar bahwa ketika mereka melanggar etika, anda akan menerapkan konsekuensi dengan adil. Strategi disiplin yang efektif membantu Anda menggunakan momen-momen yang dapat diajarkan untuk membangun karakter. Selalu ambil kesempatan untuk menjelaskan mengapa perilaku anak Anda salah ketika Anda mengoreksinya. Biasakan mengidentifikasi dalam pikiran Anda sendiri nilai yang ingin Anda ajarkan kepada anak berdasarkan perilaku tertentu.
Pilih konsekuensi yang tepat untuk mengajarkan nilai itu.

Salah satu konsekuensi alami yang dapat Anda gunakan adalah menebus kesalahan.
Misalnya, ketidakjujuran paling baik diselesaikan ketika Anda mengaku dan bertanggung jawab.

Terkadang permintaan maaf setelah melakukan kesalahan sudah cukup, di lain waktu Anda harus mengambil tindakan untuk memperbaiki perbuatan yang salah (misalnya, mengembalikan mainan yang di "pinjaman" dari teman atau saudara).

Instruksi yang singkat dan tegas dapat Anda terapkan untuk membantu anak-anak belajar dari konsekuensi dan disiplin : "Dalam keluarga ini, kita percaya pada kejujuran.

Apakah benar kamu mengambil mobil adi dan berpura-pura tidak melakukannya? Maukah kamu bersikap jujur dan mengembalikanya?

Ceritakan tentang pengalaman dan kisah Kehidupan

Orang tua dan guru menggunakan cerita untuk mengajarkan pelajaran moral jauh sebelum buku ditemukan.
Saat Anda menceritakan kisah hidup Anda dan dunia di sekitar Anda, Anda menyampaikan pelajaran tentang nilai dan etika kepada anak-anak Anda.

Dan saat Anda mendiskusikan cerita yang Anda lihat di sekitar Anda (di TV, di buku, di media), Anda memperkuat nilai-nilai etika pada anak.
Sastra anak-anak dipenuhi dengan buku-buku hebat yang menggambarkan nilai-nilai penting, seperti yang disampaikan dalam daftar American Academy of Pediatrics.

Ketika Anda mendengarkan dan menanggapi cerita anak-anak Anda tentang sekolah dan teman-temanya, Anda dapat membantu mereka memikirkan hal yang benar untuk dilakukan.
Perhatikan anak-anak Anda mendengarkan cerita yang Anda ceritakan kepada orang dewasa lainnya.
Beri Kesempatan anak untuk Berlatih

Anak-anak akan mempraktikkan apa yang mereka pelajari secara alami.
Hal ini juga berlaku dalam pembelajaran karakter.
Anak-anak dapat belajar secara perwakilan ketika mereka melihat pembangunan karakter dalam tindakan dan belajar secara langsung ketika mereka mendengar pelajaran dalam nilai-nilai.

Mereka juga membutuhkan pengalaman langsung untuk mengetahui arti sebenarnya dari pendidikan karakter itu sendiri.

Ketika anak Anda memiliki kesempatan untuk membuat keputusan (misalnya, harus memilih di antara dua teman), bantu dia mengambil tindakan etis dan lihat hasil positifnya dalam kehidupan sehari-harinya.

Anda juga dapat menemukan cara untuk terlibat dalam aksi sosial dan komunitas yang dapat diakses oleh anak-anak Anda.


PORTAL MASYARAKAT

iklan banner