Simak 5 Ciri Orang yang Berpotensi Tinggi Lari dari Hutang - Portal Masyarakat

Menu Nav

    Social Items

ilustrasi adu argumen
Photo by Obie Fernandez on Unsplash

PORTAL MASYARAKAT - Di dalam hukum apapun, entah itu agama maupun hukum sosial, orang hutang wajib untuk melunasi. Meskipun begitu, tentu saja banyak orang ber hutang yang lari dari tanggung jawab.

Bagaimana jikalau seseorang yang punya hutang selalu mengenalak meskipun sering ditagih berulang kali?

Sebaiknya kamu segera menyiapkan hati jika berurusan dengan orang yang mempunyai ciri-ciri sebagai berikut ini.

Kemungkinan besar, uang yang kamu pinjamkan tak akan pernah kembali lagi.

1. Hidupnya sudah berubah lebih baik, tetapi tak ada tanda-tanda hendak membayar
Dulu, dia meminjam uang padamu sebab dirinya sebenarnya sedang berada didalam kesusahan ekonomi.

Akan tetapi, hingga saat ini disaat kehidupannya sudah berkecukupan pun, dia gak pernah menunjukkan iktikad yang baik buat melunasi.
Bahkan, bisa jadi kehidupannya kini lebih mapan daripada kamu.

Kamu sampai gemas melihatnya belanja barang-barang mahal. Bukannya kamu iri, melainkan utangnya padamu saja belum dibayar, kok dia udah pamer belanjaan melulu.

2. Sengaja pura-pura lupa

Ketika kamu menagihnya, jawabannya pasti, "hutang ? Hutang apaan, ya ? Masa, sih, aku punya utang ke kamu? Kok, aku gak inget, ya?" Mau kamu mencoba mengingatkannya dengan cara apa pun, selalu saja dia akan berlagak pura-pura lupa seperti ini.
Parahnya lagi, kalau kamu terus menekannya, bisa-bisa kamu malah dituduh hendak mencemarkan nama baiknya.

Duh, kenapa kamu yang dulu menolongnya justru jadi yang kerepotan begini?

3. Malas bekerja

Sulit untuk mengharapkan uangmu kembali apabila dia saja malas bekerja. Singkatnya, dia berkenan bayar pakai apa? Tambah banyak utangnya, malah susah buat dia melunasinya kecuali ia tetap malas bekerja.

Bahkan, kemungkinan kamu bukanlah satu-satunya orang yang jadi tempatnya ngutang.

Barangkali, dia berhutang ke kamu buat melunasi hutangnya pada orang lain. Penerapan ungkapan gali lubang tutup lubang dengan maksimal.
Selama dia belum memperoleh tempat berhutang lagi, dia gak akan melunasi hutangnya padamu.

Tentu hal ini berbeda dengan orang yang rajin bekerja. Meski gak mampu segera lunas, tentu orang yang udah bekerja akan berusaaha untuk mencicil hutangnya.

4. Selalu berusaha menghindari kamu

Padahal, kamu termasuk gak pasang muka seram saat menagih.

Pun kamu telah memberinya waktu lebih dari yang dijanjikannya sendiri.
Jadi, semestinya dia gak wajib setakut itu padamu.

Apabila dia panik sekali setiap bertemu denganmu dan cepat-cepat kabur, paling sebentar lagi dia benar-benar menghilangkan jejak.

Entah dengan ganti nomer telepon atau ganti tempat tinggal sehingga kamu gak mampu kembali menghubungi dan menemukannya.

5. Berpikir kamu memang sudah seharusnya membantunya

Dia tidak pura-pura lupa dulu meminjam uang padamu. Dia termasuk gak menghindarimu.

Hanya saja, dia keras kepala dengan keyakinannya sendiri.

Misalnya, dia menilai kamu lebih sukses darinya sehingga buat apa kamu menagih utang itu? Bukankah sudah semestinya yang kuat menolong yang lebih lemah? Atau, karena kamu saudaranya, dia berpikir utang itu seharusnya kamu ikhlaskan saja.

Sebelum meminjamkan uang pada siapa pun, sebaiknya kamu sesungguhnya jangan terlalu percaya bahwa orang yang kamu tolong akan mengembalikannya.

Pola pikir seperti ini dapat membantumu lebih siap apabila barangkali yang terburuk benar-benar terjadi.


PORTAL MASYARAKAT

iklan banner

Baca Juga

Simak 5 Ciri Orang yang Berpotensi Tinggi Lari dari Hutang

ilustrasi adu argumen
Photo by Obie Fernandez on Unsplash

PORTAL MASYARAKAT - Di dalam hukum apapun, entah itu agama maupun hukum sosial, orang hutang wajib untuk melunasi. Meskipun begitu, tentu saja banyak orang ber hutang yang lari dari tanggung jawab.

Bagaimana jikalau seseorang yang punya hutang selalu mengenalak meskipun sering ditagih berulang kali?

Sebaiknya kamu segera menyiapkan hati jika berurusan dengan orang yang mempunyai ciri-ciri sebagai berikut ini.

Kemungkinan besar, uang yang kamu pinjamkan tak akan pernah kembali lagi.

1. Hidupnya sudah berubah lebih baik, tetapi tak ada tanda-tanda hendak membayar
Dulu, dia meminjam uang padamu sebab dirinya sebenarnya sedang berada didalam kesusahan ekonomi.

Akan tetapi, hingga saat ini disaat kehidupannya sudah berkecukupan pun, dia gak pernah menunjukkan iktikad yang baik buat melunasi.
Bahkan, bisa jadi kehidupannya kini lebih mapan daripada kamu.

Kamu sampai gemas melihatnya belanja barang-barang mahal. Bukannya kamu iri, melainkan utangnya padamu saja belum dibayar, kok dia udah pamer belanjaan melulu.

2. Sengaja pura-pura lupa

Ketika kamu menagihnya, jawabannya pasti, "hutang ? Hutang apaan, ya ? Masa, sih, aku punya utang ke kamu? Kok, aku gak inget, ya?" Mau kamu mencoba mengingatkannya dengan cara apa pun, selalu saja dia akan berlagak pura-pura lupa seperti ini.
Parahnya lagi, kalau kamu terus menekannya, bisa-bisa kamu malah dituduh hendak mencemarkan nama baiknya.

Duh, kenapa kamu yang dulu menolongnya justru jadi yang kerepotan begini?

3. Malas bekerja

Sulit untuk mengharapkan uangmu kembali apabila dia saja malas bekerja. Singkatnya, dia berkenan bayar pakai apa? Tambah banyak utangnya, malah susah buat dia melunasinya kecuali ia tetap malas bekerja.

Bahkan, kemungkinan kamu bukanlah satu-satunya orang yang jadi tempatnya ngutang.

Barangkali, dia berhutang ke kamu buat melunasi hutangnya pada orang lain. Penerapan ungkapan gali lubang tutup lubang dengan maksimal.
Selama dia belum memperoleh tempat berhutang lagi, dia gak akan melunasi hutangnya padamu.

Tentu hal ini berbeda dengan orang yang rajin bekerja. Meski gak mampu segera lunas, tentu orang yang udah bekerja akan berusaaha untuk mencicil hutangnya.

4. Selalu berusaha menghindari kamu

Padahal, kamu termasuk gak pasang muka seram saat menagih.

Pun kamu telah memberinya waktu lebih dari yang dijanjikannya sendiri.
Jadi, semestinya dia gak wajib setakut itu padamu.

Apabila dia panik sekali setiap bertemu denganmu dan cepat-cepat kabur, paling sebentar lagi dia benar-benar menghilangkan jejak.

Entah dengan ganti nomer telepon atau ganti tempat tinggal sehingga kamu gak mampu kembali menghubungi dan menemukannya.

5. Berpikir kamu memang sudah seharusnya membantunya

Dia tidak pura-pura lupa dulu meminjam uang padamu. Dia termasuk gak menghindarimu.

Hanya saja, dia keras kepala dengan keyakinannya sendiri.

Misalnya, dia menilai kamu lebih sukses darinya sehingga buat apa kamu menagih utang itu? Bukankah sudah semestinya yang kuat menolong yang lebih lemah? Atau, karena kamu saudaranya, dia berpikir utang itu seharusnya kamu ikhlaskan saja.

Sebelum meminjamkan uang pada siapa pun, sebaiknya kamu sesungguhnya jangan terlalu percaya bahwa orang yang kamu tolong akan mengembalikannya.

Pola pikir seperti ini dapat membantumu lebih siap apabila barangkali yang terburuk benar-benar terjadi.


PORTAL MASYARAKAT

iklan banner