Photo by bruce mars on Unsplash |
PORTAL MASYARAKAT - Ejakulasi ialah situasi ketika seseorang menempuh puncak kenikmatan.
Ketika tubuh mengalami ejakulasi, karenanya tubuh akan melepaskan ketegangan, dan otot-otot perineum, sfingter anal, dan organ reproduksi berkontraksi secara berirama.
Berdasarkan American Psychological Association, pria umumnya akan mengalami ejakulasi ketika menempuh orgasme dan wanita akan mengalami kontraksi dinding organ intim wanita.
Sementara wanita juga bisa mengalami ejakulasi selama kegiatan seksual atau ketika mengalami orgasme, demikian seperti yang diinformasikan dari Medical News Today.
Berbeda dengan pria yang ditandai dengan keluarnya air mani berisi air mani saat mengalami ejakulasi, perempuan justru mengalami hal ini.
Saat para istri sedang ejakulasi, maka hal yang menandainya yaitu dengan terjadinya pelepasan sejumlah besar cairan dikala sedang mendekati orgasme.
Jadi ketika perempuan mengeluarkan cairan saat berhubungan intim, maka hal itu artinya telah mengalami ejakulasi.
Lantas sesudah orgasme, klitoris mungkin merasa lebih peka atau tak nyaman untuk diraba.
Selain itu, saat perempuan mengalami ejakulasi maka otot-otot di organ intim wanita dan dubur bisa berkontraksi sekali per detik, sekitar lima sampai delapan kali.
Kemudian, denyut jantung dan pernafasan dapat meningkat. Sebelum dan selama orgasme, organ intim wanita mungkin menjadi berair dan malah mengeluarkan cairan ini.
Adapun penelitian yang memperlihatkan prosentase wanita yang ejakulasi bisa berkisar antara 10-70 persen.
Supaya dapat merasakan sensasi ejakulasi yang lebih intens, para istri perlu mengenal spot rangsangan yang bernama Grafenberg atau lebih populer dengan sebutan G-Spot.
G-Spot ialah spot peka yang jikalau diraba, dapat menghadirkan atau menstimulus gairah menjadi lebih tinggi.
"Bila Anda dapat mengeksplorasi spot rangsangan ini, Anda sudah membuka seluruh kesempatan mengeksplorasi seksual," ujar Mark Michael, penulis buku Partners in Passion: A Guide to Great Sex: Emotions; Intimacy, and Long-Term Love.
Ejakulasi dapat menolong seseorang untuk tidur lebih lelap. Penelitian yang ditulis pada 2019 menemukan bahwa orgasme yang ditempuh dengan pasangan membikin tidur yang bagus.
Selain itu, orgasme yang ditempuh lewat masturbasi menjadikan mutu kwalitas tidur yang lebih bagus dan mengurangi waktu yang diperlukan untuk tertidur.
Tubuh akan melepaskan hormon yang disebut oksitosin selama orgasme. Oksitosin mungkin mempunyai beragam manfaat kesehatan, seperti:
- mengendalikan kecemasan
- mengurangi risiko penyakit jantung
- mengurangi risiko kanker, seperti kanker ovarium
Selain itu, ada sebagian bukti bahwa seringnya ejakulasi pada pria bisa mengurangi risiko kanker prostat.
Pasalnya, ada penelitian yang menemukan bahwa profesional kesehatan mendiagnosis kanker prostat lebih jarang pada mereka yang mempunyai tingkat ejakulasi tinggi.