Istilah Kata Yang Sering ada Dalam Dunia Hobi Audiophile - Portal Masyarakat

Menu Nav

    Social Items

Istilah Kata Yang Sering ada Dalam Dunia Hobi Audiophile
Photo by Blaz Erzetic on Unsplash

PORTALMASYARAKAT - beberapa istilah ini yang sering muncul di dalam dunia audiophile, kalian ada yg belum ngerti ini istilah apa sih? dan dari mana asalnya, serapan kata-kata sifat dari bahasa Inggris ada yg udah pernah denger tapi belum tau apa artinya yuk langsung kita simak saja.



Airy: luas. Terbuka. Suara berbagai instrumen berbunyi seakan dikelilingi ruangan kosong yang besar. Reproduksi pantulan frekwensi tinggi yg baik. Respon frekwensi melebar hingga 15-20 kHz.

Balance: suara vocal dan instrumen yang berbunyi memiliki porsi yang sama, tidak ada yang lebih dominan, dan frekuensi yang baik di low mid dan hight.

Bassy: frekwensi rendah dibawah 200 Hz yang dominan.

Blanketed: Nada tinggi yg lemah, seakan selimut diletakkan menutupi speaker.

Bloated: Mid-bass sekitar 250 Hz yang berlebih. Redaman frekwensi rendah yang buruk, resonansi frekwensi rendah. Lihat tubby.

Blurred: Respon singkat yg buruk. Bayangan stereo yg kabur, tidak fokus.

Boomy: Bass sekitar 125 Hz yang berlebihan. Redaman frekwensi rendah yang buruk atau resonansi frekwensi rendah.


Boxy: Memiliki pantulan seakan musik dimasukkan dalam kotak. Kadang frekwensi dominan sekitar 250 Hz hingga 500 Hz.

Breathy: bunyi tarikan nafas yang terdengar pada alat-alat musik seperti flute atau saxophone. Respon mid-atas / treble yang baik.

Bright: Dominan di frekwensi tinggi. Harmonik lebih kuat dibanding nada dasar.

Chesty: Suara penyanyi terdengar seakan dadanya terlalu besar. Respon yang menguat pada frekwensi rendah sekitar 125-250 Hz.

Clear: lihat Transparent.

Colored: berbunyi tidak seperti aslinya. Respon frekwensi yang tidak datar, bergelombang.

Crisp: respon frekwensi tinggi yg lebar, khususnya pada alat musik cymbals.

Dark: kebalikan dari bright. Lemah pada frekwensi tinggi.

Delicate: Frekwensi tinggi mencapai 15-20 kHz seakan tanpa puncak.

Depth: Semacam perasaan jarak (dekat sampai jauh) dari bermacam instrumen yang berbeda.

Detailed: Detil suara musik yang mudah didengar; artikulasi yang jelas. Respon frekwensi tinggi yang cukup, respon singkat yang tajam.

Dull: lihat dark.

Driver krackling: bunyi krack yg ditimbulkan driver pada saat pemasangan atau saat earphone ditekan ke dalam telinga.


Edgy: Terlalu banyak frekwensi tinggi. Terlalu treble. Harmonik terlalu kuat dibanding nada dasar. Berdistorsi, mengandung harmonik tak diinginkan yang menambahkan kesan kasar.

Fat: Lihat Full dan Warm. Atau, suara seakan bergerak ke satu sisi, diperlambat, kemudian bergerak ke sisi lain. Bisa juga sedikit distorsi pada distorsi pita analog atau distorsi tabung.

Full: nada dasar yang kuat dibanding harmonik. Respon frekwensi rendah yang baik, tidak berlebih, tetapi mengandung level sekitar 100-300 Hz yang cukup. Suara pria terdengar penuh di sekitar 125 Hz; suara perempuan serta violin yang penuh sekitar 250 Hz; saxophone terdengar penuh sekitar 250-400 Hz. Berlawanan dengan Thin.

Gentle: berlawanan dengan Edgy. Harmonik (treble dan mid-atas) tidak berlebihan, bahkan bisa cenderung lemah.

Grainy: musik berbunyi seperti tersusun dari butiran-butiran kecil, tidak mengalir dalam satu bagian utuh. Tidak cair. Mengalami distorsi harmonik / I.M. Beberapa A/D converter jaman dulu terdengar grainy, sama seperti produk saat ini yang kualitasnya rendah.

Grungy: banyak distorsi harmonik / I.M.

Hard: terlalu banyak mid-atas, umumnya sekitar 3 kHz. Bisa juga merupakan respon singkat yang baik, seakan suara membentur anda dengan keras.

Harsh: terlalu banyak mid-atas. Respon frekwensi antara 2-6 kHz yang kuat. Bisa juga pergeseran fasa yang terlalu besar pada lowpass filter perekam digital.

Honky: seperti mengatupkan tangan di sekeliling mulut anda. Respon frekwensi yang menguat di sekitar 500-700 Hz.

Microphonic Cable: kabel earphone/ earbud mengeluarkan bunyi sampai ke telinga disebabkan oleh gerakan/ gesekan kabel tsb pada saat pemakaian.

Mellow: frekwensi tinggi yang berkurang, tidak edgy.

Muddy: tidak jelas. Harmonik yang lemah, respon waktu yg tidak pas, distorsi I.M.

Muffled: berbunyi seperti ditutupi selimut. Nada tinggi / mid-atas yang lemah.

Nasal: honky, menguat pada respon frekwensi sekitar 600 Hz.

Piercing: terlalu keras, sakit di telinga. Puncak respon frekwensi yang tajam dan sempit di sekitar 3-10 kHz.


Presence: seakan instrumen berada dalam ruang dengar. Sinonim dari edge, punch, detail, closeness serta clarity. Respon frekwensi yang cukup / dominan di sekitar 5 kHz untuk sebagian besar instrumen, atau sekitar 2-5 kHz untuk kick drum serta bass.

Puffy: menguat di frekwensi sekitar 500 Hz.

Punchy: reproduksi dinamik yang bagus. Respon sesaat yang baik, dengan hantaman kuat. Kadang-kadang menguat pada frekwensi sekitar 5 kHz atau 200 Hz.

Rich: lihat Full. Bisa juga distorsi menyenangkan yang tercipta dari harmonik yang teratur.

Round: frekwensi tinggi yang tidak pas. Tidak edgy.

Sibilant: bunyi "s" dan "sh" yang berlebihan seperti dalam pengucapan "Essy", disebabkan menguatnya respon frekwensi sekitar 6-10 kHz.

Pernahkah suatu ketika anda mendengarkan musik baik portable maupun speaker, lalu anda mendengarkan suara yang menyakitkan telinga? Terasa menusuk dan sangat mengganggu, sehingga kita tidak nyaman mendengarkannya

Apabila digambarkan suara tersebut seperti menghasilkan bunyi sshhh, atau sss, atau chhh yang berlebihan sehingga menyakitkan telinga dan terasa menusuk?

Apakah itu sebenarnya?

  • Itulah yang disebut dengan "SIBILANCE"
  • Apa itu sibilance? 
Sibilance itu adalah suara yang berlebihan pada frekuensi dikisaran 7khz yang disebabkan oleh pengucapan "S", "SH", atau "Ch" maupun alat musik yang menghasilkan suara-suara senada dengan itu

Mengapa itu bisa terjadi?

Sibilance itu bisa disebabkan oleh beberapa hal
  • Bisa disebabkan oleh cans (audio equipment portable seperti headset/earphone/earbud/IEM) maupun speaker yang mempunyai karakter suara dikisaran frekuensi 7khz yang agak tinggi.
  • Bisa disebabkan oleh perangkat pemutar audio yang mempunyai karakter suara dikisaran frekuensi 7khz yang agak tinggi.
  • Bisa disebabkan oleh perangkat amplifier yang mempunyai karakter suara dikisaran frekuensi 7khz yang agak tinggi.

Beberapa langkah mengatasi sibilance
  • Bisa coba mengganti cans atau speaker dengan yang karakternya lebih smooth (bisa coba pinjam punya teman terlebih dahulu, untuk mengetahui apakah sibilance berasal dari situ).
  • Apabila terbukti cans atau speaker kita penyebabnya, bisa coba lakukan recabling (karakter kabel bisa merubah karakter suara yang dihasilkan).
  • Apabila masalah berasal dari perangkat pemutar audio maupun perangkat amplifier, bisa dilakukan modding pada perangkat perangkat tersebut untuk meminimalisir efek sibilance tersebut.

Sizzly: lihat Sibilant. Bisa juga terlalu banyak nada tinggi pada cymbals.

Smeared: tidak detail. Respon singkat yang buruk, terlalu banyak kebocoran antar mikrofon. Fokus yang jelek.

Smooth: nyaman bagi telinga, tidak kasar. Respon frekwensi yang datar, khususnya pada midrange. Kurang puncak dan lembah pada respon frekwensi.

Spacious: membawa kesan nuansa luas atau be-ruang di sekeliling instrumen. Stereo yang bergema. Memantul.

Steely: dominan pada nada mid-atas sekitar 3-6 kHz. Respon frekwensi tinggi yang bergelombang dan tidak rata. Lihat Harsh, Edgy.

Strident: Lihat Harsh, Edgy.

Sweet: Tidak nyaring atau cumakkan. Lembut. Respon frekwensi tinggi yang datar, distorsi yang rendah. Tidak terdapat nada yang kuat pada respon frekwensi. Nada tinggi mencapai 15-20 kHz, tetapi suaranya tidak dominan. Seringkali digunakan saat menggambarkan suara cymbals, perkusi, senar, serta suara-suara yang mendesis.

Thin: nada dasar yang lemah dibanding harmonik.

Tight: respon serta detail frekwensi rendah sesaat yang baik.

Tinny, Telephone-like: bandwidth yang sempit, nada rendah lemah, suara mid yang melengking. Musik berbunyi seakan keluar melalui telepon atau kaleng.

Transparent: rileks ketika mendengarkan musik, detail, jelas, tidak muddy. Respon frekwensi datar yang lebar, respon waktu yang tajam, distorsi serta noise yang sangat rendah.

Tubby: terdapat pantulan frekwensi rendah seperti bernyanyi di dalam kamar mandi. Lihat bloated.

Veiled: speaker seperti tertutup oleh kain sutera. Sedikit noise atau distorsi atau frekwensi tinggi agak lemah. Tidak transparan.

Warm: bass yang baik, frekwensi tinggi yang cukup, nada dasar yang memadai dibanding harmonik. Tidak kurus. Bisa juga bass atau midbass yang berlebih. Atau perasaan luas yang menyenangkan, dengan gema yang memadai di frekwensi rendah. Lihat juga Rich, Round. Warm highs sama artinya dengan sweet highs.

Weighty: respon frekwensi rendah yang baik, sekitar 50 Hz. Mengesankan suatu obyek yang berbobot/berat, seperti lokomotif diesel.
Baca Juga

Istilah Kata Yang Sering ada Dalam Dunia Hobi Audiophile

Istilah Kata Yang Sering ada Dalam Dunia Hobi Audiophile
Photo by Blaz Erzetic on Unsplash

PORTALMASYARAKAT - beberapa istilah ini yang sering muncul di dalam dunia audiophile, kalian ada yg belum ngerti ini istilah apa sih? dan dari mana asalnya, serapan kata-kata sifat dari bahasa Inggris ada yg udah pernah denger tapi belum tau apa artinya yuk langsung kita simak saja.



Airy: luas. Terbuka. Suara berbagai instrumen berbunyi seakan dikelilingi ruangan kosong yang besar. Reproduksi pantulan frekwensi tinggi yg baik. Respon frekwensi melebar hingga 15-20 kHz.

Balance: suara vocal dan instrumen yang berbunyi memiliki porsi yang sama, tidak ada yang lebih dominan, dan frekuensi yang baik di low mid dan hight.

Bassy: frekwensi rendah dibawah 200 Hz yang dominan.

Blanketed: Nada tinggi yg lemah, seakan selimut diletakkan menutupi speaker.

Bloated: Mid-bass sekitar 250 Hz yang berlebih. Redaman frekwensi rendah yang buruk, resonansi frekwensi rendah. Lihat tubby.

Blurred: Respon singkat yg buruk. Bayangan stereo yg kabur, tidak fokus.

Boomy: Bass sekitar 125 Hz yang berlebihan. Redaman frekwensi rendah yang buruk atau resonansi frekwensi rendah.


Boxy: Memiliki pantulan seakan musik dimasukkan dalam kotak. Kadang frekwensi dominan sekitar 250 Hz hingga 500 Hz.

Breathy: bunyi tarikan nafas yang terdengar pada alat-alat musik seperti flute atau saxophone. Respon mid-atas / treble yang baik.

Bright: Dominan di frekwensi tinggi. Harmonik lebih kuat dibanding nada dasar.

Chesty: Suara penyanyi terdengar seakan dadanya terlalu besar. Respon yang menguat pada frekwensi rendah sekitar 125-250 Hz.

Clear: lihat Transparent.

Colored: berbunyi tidak seperti aslinya. Respon frekwensi yang tidak datar, bergelombang.

Crisp: respon frekwensi tinggi yg lebar, khususnya pada alat musik cymbals.

Dark: kebalikan dari bright. Lemah pada frekwensi tinggi.

Delicate: Frekwensi tinggi mencapai 15-20 kHz seakan tanpa puncak.

Depth: Semacam perasaan jarak (dekat sampai jauh) dari bermacam instrumen yang berbeda.

Detailed: Detil suara musik yang mudah didengar; artikulasi yang jelas. Respon frekwensi tinggi yang cukup, respon singkat yang tajam.

Dull: lihat dark.

Driver krackling: bunyi krack yg ditimbulkan driver pada saat pemasangan atau saat earphone ditekan ke dalam telinga.


Edgy: Terlalu banyak frekwensi tinggi. Terlalu treble. Harmonik terlalu kuat dibanding nada dasar. Berdistorsi, mengandung harmonik tak diinginkan yang menambahkan kesan kasar.

Fat: Lihat Full dan Warm. Atau, suara seakan bergerak ke satu sisi, diperlambat, kemudian bergerak ke sisi lain. Bisa juga sedikit distorsi pada distorsi pita analog atau distorsi tabung.

Full: nada dasar yang kuat dibanding harmonik. Respon frekwensi rendah yang baik, tidak berlebih, tetapi mengandung level sekitar 100-300 Hz yang cukup. Suara pria terdengar penuh di sekitar 125 Hz; suara perempuan serta violin yang penuh sekitar 250 Hz; saxophone terdengar penuh sekitar 250-400 Hz. Berlawanan dengan Thin.

Gentle: berlawanan dengan Edgy. Harmonik (treble dan mid-atas) tidak berlebihan, bahkan bisa cenderung lemah.

Grainy: musik berbunyi seperti tersusun dari butiran-butiran kecil, tidak mengalir dalam satu bagian utuh. Tidak cair. Mengalami distorsi harmonik / I.M. Beberapa A/D converter jaman dulu terdengar grainy, sama seperti produk saat ini yang kualitasnya rendah.

Grungy: banyak distorsi harmonik / I.M.

Hard: terlalu banyak mid-atas, umumnya sekitar 3 kHz. Bisa juga merupakan respon singkat yang baik, seakan suara membentur anda dengan keras.

Harsh: terlalu banyak mid-atas. Respon frekwensi antara 2-6 kHz yang kuat. Bisa juga pergeseran fasa yang terlalu besar pada lowpass filter perekam digital.

Honky: seperti mengatupkan tangan di sekeliling mulut anda. Respon frekwensi yang menguat di sekitar 500-700 Hz.

Microphonic Cable: kabel earphone/ earbud mengeluarkan bunyi sampai ke telinga disebabkan oleh gerakan/ gesekan kabel tsb pada saat pemakaian.

Mellow: frekwensi tinggi yang berkurang, tidak edgy.

Muddy: tidak jelas. Harmonik yang lemah, respon waktu yg tidak pas, distorsi I.M.

Muffled: berbunyi seperti ditutupi selimut. Nada tinggi / mid-atas yang lemah.

Nasal: honky, menguat pada respon frekwensi sekitar 600 Hz.

Piercing: terlalu keras, sakit di telinga. Puncak respon frekwensi yang tajam dan sempit di sekitar 3-10 kHz.


Presence: seakan instrumen berada dalam ruang dengar. Sinonim dari edge, punch, detail, closeness serta clarity. Respon frekwensi yang cukup / dominan di sekitar 5 kHz untuk sebagian besar instrumen, atau sekitar 2-5 kHz untuk kick drum serta bass.

Puffy: menguat di frekwensi sekitar 500 Hz.

Punchy: reproduksi dinamik yang bagus. Respon sesaat yang baik, dengan hantaman kuat. Kadang-kadang menguat pada frekwensi sekitar 5 kHz atau 200 Hz.

Rich: lihat Full. Bisa juga distorsi menyenangkan yang tercipta dari harmonik yang teratur.

Round: frekwensi tinggi yang tidak pas. Tidak edgy.

Sibilant: bunyi "s" dan "sh" yang berlebihan seperti dalam pengucapan "Essy", disebabkan menguatnya respon frekwensi sekitar 6-10 kHz.

Pernahkah suatu ketika anda mendengarkan musik baik portable maupun speaker, lalu anda mendengarkan suara yang menyakitkan telinga? Terasa menusuk dan sangat mengganggu, sehingga kita tidak nyaman mendengarkannya

Apabila digambarkan suara tersebut seperti menghasilkan bunyi sshhh, atau sss, atau chhh yang berlebihan sehingga menyakitkan telinga dan terasa menusuk?

Apakah itu sebenarnya?

  • Itulah yang disebut dengan "SIBILANCE"
  • Apa itu sibilance? 
Sibilance itu adalah suara yang berlebihan pada frekuensi dikisaran 7khz yang disebabkan oleh pengucapan "S", "SH", atau "Ch" maupun alat musik yang menghasilkan suara-suara senada dengan itu

Mengapa itu bisa terjadi?

Sibilance itu bisa disebabkan oleh beberapa hal
  • Bisa disebabkan oleh cans (audio equipment portable seperti headset/earphone/earbud/IEM) maupun speaker yang mempunyai karakter suara dikisaran frekuensi 7khz yang agak tinggi.
  • Bisa disebabkan oleh perangkat pemutar audio yang mempunyai karakter suara dikisaran frekuensi 7khz yang agak tinggi.
  • Bisa disebabkan oleh perangkat amplifier yang mempunyai karakter suara dikisaran frekuensi 7khz yang agak tinggi.

Beberapa langkah mengatasi sibilance
  • Bisa coba mengganti cans atau speaker dengan yang karakternya lebih smooth (bisa coba pinjam punya teman terlebih dahulu, untuk mengetahui apakah sibilance berasal dari situ).
  • Apabila terbukti cans atau speaker kita penyebabnya, bisa coba lakukan recabling (karakter kabel bisa merubah karakter suara yang dihasilkan).
  • Apabila masalah berasal dari perangkat pemutar audio maupun perangkat amplifier, bisa dilakukan modding pada perangkat perangkat tersebut untuk meminimalisir efek sibilance tersebut.

Sizzly: lihat Sibilant. Bisa juga terlalu banyak nada tinggi pada cymbals.

Smeared: tidak detail. Respon singkat yang buruk, terlalu banyak kebocoran antar mikrofon. Fokus yang jelek.

Smooth: nyaman bagi telinga, tidak kasar. Respon frekwensi yang datar, khususnya pada midrange. Kurang puncak dan lembah pada respon frekwensi.

Spacious: membawa kesan nuansa luas atau be-ruang di sekeliling instrumen. Stereo yang bergema. Memantul.

Steely: dominan pada nada mid-atas sekitar 3-6 kHz. Respon frekwensi tinggi yang bergelombang dan tidak rata. Lihat Harsh, Edgy.

Strident: Lihat Harsh, Edgy.

Sweet: Tidak nyaring atau cumakkan. Lembut. Respon frekwensi tinggi yang datar, distorsi yang rendah. Tidak terdapat nada yang kuat pada respon frekwensi. Nada tinggi mencapai 15-20 kHz, tetapi suaranya tidak dominan. Seringkali digunakan saat menggambarkan suara cymbals, perkusi, senar, serta suara-suara yang mendesis.

Thin: nada dasar yang lemah dibanding harmonik.

Tight: respon serta detail frekwensi rendah sesaat yang baik.

Tinny, Telephone-like: bandwidth yang sempit, nada rendah lemah, suara mid yang melengking. Musik berbunyi seakan keluar melalui telepon atau kaleng.

Transparent: rileks ketika mendengarkan musik, detail, jelas, tidak muddy. Respon frekwensi datar yang lebar, respon waktu yang tajam, distorsi serta noise yang sangat rendah.

Tubby: terdapat pantulan frekwensi rendah seperti bernyanyi di dalam kamar mandi. Lihat bloated.

Veiled: speaker seperti tertutup oleh kain sutera. Sedikit noise atau distorsi atau frekwensi tinggi agak lemah. Tidak transparan.

Warm: bass yang baik, frekwensi tinggi yang cukup, nada dasar yang memadai dibanding harmonik. Tidak kurus. Bisa juga bass atau midbass yang berlebih. Atau perasaan luas yang menyenangkan, dengan gema yang memadai di frekwensi rendah. Lihat juga Rich, Round. Warm highs sama artinya dengan sweet highs.

Weighty: respon frekwensi rendah yang baik, sekitar 50 Hz. Mengesankan suatu obyek yang berbobot/berat, seperti lokomotif diesel.