Apa Itu Blockchain, Teknologi yang Dibahas Gibran di Debat Cawapres? - Portal Masyarakat

Menu Nav

    Social Items

Apa Itu Blockchain, Teknologi yang Dibahas Gibran di Debat Cawapres?
Apa Itu Blockchain, Teknologi yang Dibahas Gibran di Debat Cawapres?


PORTAL MASYARAKAT - Blockchain adalah salah satu teknologi yang dibahas oleh calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka, dalam debat cawapres yang digelar pada Jumat, 22 Desember 2023.

Gibran menyebut bahwa blockchain bisa menjadi solusi untuk meningkatkan transparansi, efisiensi, dan keamanan dalam berbagai sektor, seperti keuangan, perdagangan, dan pemerintahan.

Lantas, apa sebenarnya blockchain itu? Bagaimana cara kerja dan manfaatnya? Berikut penjelasannya.

Blockchain adalah sebuah sistem penyimpanan data digital yang terhubung melalui kriptografi. Data yang disimpan dalam blockchain disebut sebagai blok, yang masing-masing blok berisi informasi tentang transaksi, waktu, dan hash kriptografi dari blok sebelumnya.

Hash kriptografi adalah sebuah kode unik yang dihasilkan dari data blok, yang berfungsi sebagai pengenal dan pengecek keaslian data.


Blok-blok tersebut kemudian disusun secara berurutan dan saling terkait, membentuk sebuah rantai (chain). Rantai ini disimpan secara terdistribusi di banyak komputer yang disebut sebagai node, yang saling berkomunikasi dan memverifikasi data yang masuk.

Jika ada perubahan atau penambahan data baru, maka node-node tersebut harus mencapai kesepakatan (konsensus) untuk memvalidasi data tersebut.

Keunggulan blockchain adalah tidak adanya otoritas pusat yang mengendalikan data, sehingga data tidak bisa dimanipulasi, dihapus, atau diubah oleh pihak manapun.

Selain itu, blockchain juga menawarkan kecepatan, efisiensi, dan biaya yang lebih rendah dalam melakukan transaksi, karena tidak memerlukan perantara atau pihak ketiga.

Blockchain pertama kali dikenal sebagai teknologi di balik Bitcoin, mata uang digital yang diciptakan oleh seseorang atau kelompok yang menggunakan nama samaran Satoshi Nakamoto pada tahun 2009.


Namun, seiring dengan perkembangan zaman, blockchain juga mulai diterapkan di berbagai bidang lain, seperti perbankan, asuransi, logistik, e-commerce, media, pendidikan, kesehatan, dan pemerintahan.

Salah satu contoh penerapan blockchain di Indonesia adalah Sistem Informasi Geospasial Indonesia (SGIE), yang disebut-sebut oleh Gibran dalam debat cawapres.

SGIE adalah sebuah platform yang menyediakan data geospasial yang akurat, terintegrasi, dan terpercaya, yang bisa diakses oleh masyarakat, pemerintah, dan swasta.

SGIE menggunakan blockchain untuk mengamankan data geospasial dari ancaman peretasan, pemalsuan, atau penghapusan.

Selain itu, blockchain juga digunakan oleh beberapa perusahaan dan organisasi di Indonesia, seperti HARA, yang mengembangkan platform data pertanian berbasis blockchain untuk meningkatkan kesejahteraan petani; Pundi X, yang menciptakan perangkat pembayaran digital dengan menggunakan blockchain; dan Asosiasi Blockchain Indonesia (ABI), yang merupakan wadah bagi para pelaku industri blockchain di Indonesia.

Demikian penjelasan terkait blockchain, teknologi yang dibahas Gibran di debat cawapres. Semoga bermanfaat.

PORTAL MASYARAKAT

Baca Juga

Apa Itu Blockchain, Teknologi yang Dibahas Gibran di Debat Cawapres?

Apa Itu Blockchain, Teknologi yang Dibahas Gibran di Debat Cawapres?
Apa Itu Blockchain, Teknologi yang Dibahas Gibran di Debat Cawapres?


PORTAL MASYARAKAT - Blockchain adalah salah satu teknologi yang dibahas oleh calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka, dalam debat cawapres yang digelar pada Jumat, 22 Desember 2023.

Gibran menyebut bahwa blockchain bisa menjadi solusi untuk meningkatkan transparansi, efisiensi, dan keamanan dalam berbagai sektor, seperti keuangan, perdagangan, dan pemerintahan.

Lantas, apa sebenarnya blockchain itu? Bagaimana cara kerja dan manfaatnya? Berikut penjelasannya.

Blockchain adalah sebuah sistem penyimpanan data digital yang terhubung melalui kriptografi. Data yang disimpan dalam blockchain disebut sebagai blok, yang masing-masing blok berisi informasi tentang transaksi, waktu, dan hash kriptografi dari blok sebelumnya.

Hash kriptografi adalah sebuah kode unik yang dihasilkan dari data blok, yang berfungsi sebagai pengenal dan pengecek keaslian data.


Blok-blok tersebut kemudian disusun secara berurutan dan saling terkait, membentuk sebuah rantai (chain). Rantai ini disimpan secara terdistribusi di banyak komputer yang disebut sebagai node, yang saling berkomunikasi dan memverifikasi data yang masuk.

Jika ada perubahan atau penambahan data baru, maka node-node tersebut harus mencapai kesepakatan (konsensus) untuk memvalidasi data tersebut.

Keunggulan blockchain adalah tidak adanya otoritas pusat yang mengendalikan data, sehingga data tidak bisa dimanipulasi, dihapus, atau diubah oleh pihak manapun.

Selain itu, blockchain juga menawarkan kecepatan, efisiensi, dan biaya yang lebih rendah dalam melakukan transaksi, karena tidak memerlukan perantara atau pihak ketiga.

Blockchain pertama kali dikenal sebagai teknologi di balik Bitcoin, mata uang digital yang diciptakan oleh seseorang atau kelompok yang menggunakan nama samaran Satoshi Nakamoto pada tahun 2009.


Namun, seiring dengan perkembangan zaman, blockchain juga mulai diterapkan di berbagai bidang lain, seperti perbankan, asuransi, logistik, e-commerce, media, pendidikan, kesehatan, dan pemerintahan.

Salah satu contoh penerapan blockchain di Indonesia adalah Sistem Informasi Geospasial Indonesia (SGIE), yang disebut-sebut oleh Gibran dalam debat cawapres.

SGIE adalah sebuah platform yang menyediakan data geospasial yang akurat, terintegrasi, dan terpercaya, yang bisa diakses oleh masyarakat, pemerintah, dan swasta.

SGIE menggunakan blockchain untuk mengamankan data geospasial dari ancaman peretasan, pemalsuan, atau penghapusan.

Selain itu, blockchain juga digunakan oleh beberapa perusahaan dan organisasi di Indonesia, seperti HARA, yang mengembangkan platform data pertanian berbasis blockchain untuk meningkatkan kesejahteraan petani; Pundi X, yang menciptakan perangkat pembayaran digital dengan menggunakan blockchain; dan Asosiasi Blockchain Indonesia (ABI), yang merupakan wadah bagi para pelaku industri blockchain di Indonesia.

Demikian penjelasan terkait blockchain, teknologi yang dibahas Gibran di debat cawapres. Semoga bermanfaat.

PORTAL MASYARAKAT